Sunday, March 8, 2015

Mendaki Gunung Sindoro

Gunung Sindoro - 3.136 m.dpl, setidaknya ada tiga nama yang dikenal baik oleh masyarakat, Sindoro, Sundoro alias Sendoro. Merupakan tergolong dalam jajaran gunung berapi yang mempunyai bentuk kerucut dengan jenis Strato. Dari kejauhan nampak semacam dua saudara kembar antara Sundoro serta Sumbing, berdiri kokoh di batas Kabupaten Kawanggung sebelah barat serta sebelah timur kota Wonosobo. Diantara keduanya, dipisahkan oleh pelana Kledung (1.405 m.dpl) yang melintasi jalan raya, menghubungkan Wonosobo dengan kota Magelang.

Gunung Sundoro mempunyai Koordinat/ Geografi pada 7 18?LS serta 109 59.5? BT serta mempunyai areal Kawasan Hutan lumayan luas yang di kelola oleh PERHUTANI Wonosobo (772 m.dpl) serta Kawanggung. Berada di puncaknya, kami dapat menonton pemandangan dikurang lebihnya, tahap lereng gunung ditanami hamparan kebun teh yang mengelilingi menjadikan lereng sindoro terkesan hijau sepanjang tahun.

Di tahap timur dari puncak datar seluas 400 x 300 m terdapat kawah kembar besar berkapasitas 210 x 150 m, sedangkan dataran Segero Wedi, Banjaran, di tahap barat dan utara, adalah sisa dari kawah mutlak dan sekunder. Kerucut dan kawah parasit ditemukan di lereng barat daya dan timur laut dan di kaki tenggara. Berbagai ratus bukit di kaki timur laut menurut Taverne dan van Bemmelen adalah sisa erosi dari sebuahlongsoran tanah sebelum tanah sebelum sejarah alias dari lahar.

Jalur Pendakian
Gunungapi ini mudah dicapai dari segala jurusan, dari sebelah timur dari Magelang, dari sebelah barat dari Banjarnegara, dari arah utara dari Candiroto alias Melayu, sedangkan dari arah selatan dari Purworejo. Untuk mendaki gunung Sundoro terdapat dua jalur umum yang biasanya dipergunakan, yaitu; lewat Desa Kledung dan lewat Desa Sigedang (Tambi).

Rute Kledung 

Untuk mencapai Desa Kledung, dari arah Magelang naik bus ke jurusan Wonosobo alias sebaliknya, turun di Desa Kledung disebelah Restoran Dieng Pass. Perjalanan dari arah Wonosobo hanya 3 Km. Untuk sarana penginapan di Kledung tetap belum terdapat, penginapan hanya ada di Wonosobo alias Magelang, namun kami bisa menginap di rumah Kepala Desa alias di rumah masyarakat setempat.

Di Desa Kledung kami bisa menyaksikan pemandangan yang luar biasa baik kearah Gunung Sundoro maupun kearah Gunung Sumbing. Kurang lebih 0,5 jam perjalanan kami bakal melalui batas ladang penduduk dengan hutan dan hingga di Watu Gede. Kurang lebih 0,5 jam perjalanan lagi kami bakal hingga di Situk, disini ada pos pendaki dan kami bisa beristirahat disini. Dari Situk disemakinkan lagi, kami bakal menemui jalan bercabang, lurus dan ke arah kanan.

Sebaiknya kami ambil yang lurus sebab jalan ini lebih cepat namun lebih menanjak, sedangkan jalan yang kanan lebih landai dan melalui lereng bukit, kedua jalan ini bakal berjumpa di Pestan dan bisa ditempuh dalam 2 jam dari Situk.

Berlangsung kurang lebih 2-3 jam lagi kami hingga di Batu Tatah, daerahnya agak berbatu. Untuk menuju puncak diperlukan waktu 2 jam lagi, mendekati puncak kami mengambil jalan memutar dari arah kiri menuju ke arah kanan menuju puncak.

Dari desa Kledung ke puncak Sindoro ini membutuhkan waktu 7 jam dan turunnya diperlukan waktu 4 jam. Puncak Gunung Sundoro adalah dataran seluas (400 x 300) meter, yang disebelah timurnya terdapat dua kawah kembar seluas (210 x 150) meter. Sedangkan di sebelah barat dan utara terdapat dataran Segoro Wedi dan Banjaran dan dua dataran yang belum bernama, yang adalah sisa kawah mutlak dan sekunder.

Menurut tradisi masyarakat di sini setiap tanggal 1 Suro, Tahun Baru pada penanggalan Jawa-Islam, tak sedikit penduduk yang mendaki Gunung Sundoro ini, untuk mengadakan selamatan di puncak.

Rute Sigedang-Tambi 

Jalur Sigedang adalah jalur yang agak susah sebab jalanan sangat menanjak jadi jarang yang meperbuat pendakian lewat sini namun jalur ini tak sedikit di gunakan sebagai jalur turun sebab lebih cepat dan lebih dekat dengan Lembah Dieng. Untuk mencapai Sigedang, dari arah Wonosobo kami naik bus ke jurusan Dieng, turun di Rejosari alias Tambi, kurang lebih 15 Km.

Berikutnya perjalanan disemakinkan dengan jalan kaki /naik Ojek menuju ke arah kampung Sigedang kurang lebih 4 Km. Kondisi Jalan menuju Sigedang telah beraspal dan dikurang lebih jalan kami bisa memandang hamparan tanaman teh. Awal pendakian kami mulai di sini. Berlangsung melalui jalan berbatu menyusuri kebun - kebun teh selagi 2 jam perjalanan bakal hingga dibatas perkebunan teh dengan hutan (4 Km). Dari sini pendakian kami semakinkan melalui jalanan yang cenderung menanjak selagi 3 jam bakal hingga di Watu Susu.

Watu Susu adalah daerah yang memiliki ciri adanya batu yang besar yang terdiri 2 buah. Menurut kepercayaan penduduk, batu ini adalah buah dada dari Gunung Sundoro. Dari Watu Susu ke puncak diperlukan waktu kurang lebih 1,5 jam lagi. Perjalanan dari Sigedang menuju puncak Gunung Sundoro membutuhkan waktu kurang lebih 6-7 jam dan turunnya memakan waktu 4-5 jam perjalanan.

Untuk meperbuat pendakian lewat Sigedang wajib melapor dahulu ke Kepala Desa. Disini kami bisa menginap di rumah masyarakat setempat yang umumya juga sebagai pemandu gunung. Untuk meperbuat pendakian ke Gunung Sindoro lewat Kledung belum ada ijin khusus namun sebelum meperbuat pendakian kami wajib mencatat nama di rumahnya Kaur pembangunan (Pemerintah Desa) sebagai tanda ijin mengenal adanya pendaki yang naik.

No comments:

Post a Comment